saya sudah pernah mengangkat profil band ini di blog saya dan ini adalah hasil interview saya secara live bersama tylun from Fear Epidemic.
Tammy : hay Tylun apa kabar ? makasih udah mau jawab interview saya.
Tylun : Hay juga.., kabarku tidak baik, tapi juga tidak buruk.., heheheee..
Iya, sama-sama.., makasih juga udah rela mengorbankan waktunya buat melakukan interview pada boy band urak’an seperti FEAR EPIDEMIC…, hwkwkwkwkwkkk..
Tammy : well bisa ceritakan sedikit tentang Fear Epidemic ? sejarah terbentuknya dan siapa saja lineupnya, apa udah pernah berganti lineup ?
Tylun : Hahahaaa.., kalo diceritakan sepertinya terlalu panjang untuk diceritakan… Pahit, manis, suka dan duka hampir semua kami rasakan sejak awal kita jadian…, hwakakakakk...
FEAR EPIDEMIC terbentuk pada akhir bulan Oktober 2003 di Probolinggo, Jawa Timur. Awalnya saya mengajak Bendot(Kepaten) untuk membentuk band dengan membawakan lagu-lagu dari Napal Death. Lalu kami berniat menarik Hendra alias Dono (ex-Biadab) untuk mengisi posisi bass dan Detta (The Blackgoat) untuk menutupi posisi vokal.. lalu pada sekitar pertengahan tahun 2004, saya berpindah posisi vokal dan line-up berganti dengan Tome (gitar), Feby alias Cupes (bass), Lubis (drum). Di formasi inilah mulai mengusung lagu-lagu dari Dying Fetus dan Pyrexia. Sampai pada November 2006 Cupes mengundurkan diri karena sesuatu hal, dan ujung-ujungnya saya juga yang harus mengisi kekosongan bass sambil ber-vokal ria, hehehee... Kemudian masa pada pertengahan bulan Juni 2008, Lubis hengkang dari band.Di masa-masa inilah kami lebih sering memakai additional drumer di setiap perform.Hingga pada sekitar 2010, Fear Epidemic mengangkat Sandys (Nightcrawler) yang awalnya additional drumer menjadi drumer tetap. Lalu pada pertengahan tahun 2011, posisi Sandys mengundurkan diri dikarenakan urusan kuliahnya di Jember, maka Aji Saka (Greenflag, Cremator Sick) untuk mengisi kekosongan posisi drum. Lalu tak lama kemudian karna terbentur masalah waktu dan pekerjaan yang terlalu padat, aji digantikan oleh Ari..
Tammy : dari mana kamu mendapatkan nama Fear Epidemic ?
Tylun : Waktu itu sempat musim-musimnya terror ninja dan suatu pagi saya mendapatkannya dari hasil ngerumpi bareng ibu-ibu yang mengerubuti tukang sayur, heheee..
mereka membicarakan teror ninja yang terjadi malam harinya dan salah satu dari ibu nyeletuk “itu teror mengerikan yang cukup mewabah juga ya, jeng..”
Akhirnya setelah diterjemaahkan ke bahasa bule jadilah “FEAR EPIDEMIC”, hahahaaaaa…
Tammy : menurut kamu style musik kalian ini sepeti apa ??
Tylun : Death Metal dengan sedikit sentuhan groovy..
Tammy : kira-kira band apa yang menginspirasikan kalian untuk membuat sebuah lagu ?
Tylun : Secara garis besar kami suka Dying Fetus, tapi tidak menutup kemungkinan untuk menjadikan band-band lain sebagai inspirator kami dalam berkarya, karena apa yang kami dengarkan seringkali mempengaruhi apa yang kami ciptakan..
Kami juga suka Beheaded, Suffocation, Slayer, Psycroptic, Lazarus AD, Hatebreed..
Tammy : untuk lirik sendiri kebanyakan menceritakan tentang apa ?
Tylun : Mayoritas lirik-lirik kami mencoba mengangkat tema kegilaan sosial yang dipandang dari sudut kemanusiaan yang sering terjadi di sekitar kami.. Tapi tidak jarang kami juga bercerita tentang sesuatu dari apa yang kita rasa, kita lihat, kita pikirkan dan kita baca..
Tammy : kapan nih kalian akan berencana membuat record ?
Tylun : Whahahhaaa…, ini pertanyaan yang agak sulit kami jawab..
Rencana sih ada, tapi kami berpikir biasanya kalo digembar-gemborkan malah ujung-ujungnya selalu ada aja halangan dan rintangan yang menunda niat kami buat merekam lagu-lagu kami.. Pokoknya tunggu aja lah…! Heheheheee..
Tammy : bagaimana perkembangan scene underground di Probolinggo ? bisa kasih tau kami band-band dari probolinggo yang recommended musiknya untuk kami dengarkan ?
Tylun : Secara massa, scene di Probolinggo saat ini bisa dibilang mengalami perkembangan yang signifikan. Tapi secara idealisme masih sangat minim.. masih banyak yang hanya menganggap Underground sebagai trend fashion dan bermusik belaka, Aaaaarrggh… FUCK..!!
Jadi jangan heran kalo banyak musisi-musisi yang beralih ke jalur ini untuk mempertahankan sifat keartisannya..
Sementara ini, di sini kami rekomendasikan The Blackgoats..
Tammy : apa selanjutnya planning buat kalian ?
Tylun : kami ingin bekerja sekuat tenaga untuk berkarya.., dari hasil kerja keras akan menghasilkan karya yang bagus pula, karena kami seorang seniman..
heheheee…
Tammy : selain bermusik apa nih kegiatan kalian sehari-hari ?
Tylun :Saya sendiri sehari-hari melakukan aktivitas pekerjaan di bidang screen printing dan akhir-akhir ini lagi mencoba merintis usaha clothing, Tome sekarang bekerja kerja di bidang peternakan sapi. Dan ari masih sebagai pelajar SMA.
Tammy : makasih banget udah mau di interview saya hehe ada pesan-pesan untuk teman-teman yang membaca ?
Tylun : hahaha bacala terus Lost In Moshpit, niscaya kalian akan selamat dunia dan akhirat, AMIN. Hahahaha
No comments:
Post a Comment